POLITIK - Rapimnas Golkar mengagendakan pengusungan Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pemilu 2019.
Menanggapi hal itu, Politikus PDIP Arteria Dahlan menghormati putusan Partai Golkar.
"Bagi kami mengusung itu bagian dari hak politik, hak prerogatif partai yang juga bersentuhan langsung dengan kehendak rakyat dan ideologi kepartaian," kata Arteria melalui pesan singkat. Jumat (22/7/2016).
Menurut Arteria, saat ini belum tepat membicarakan calon presiden. Apalagi, belum dua tahun pemerintahan Jokowi-JK berjalan.
Anggota Komisi II DPR itu menuturkan saat ini diperlukan optimalisasi kinerja sehingga berdampak bagi rakyat.
"Toh PDI Perjuangan selalu konsisten dan mendukung serta mengawal pemerintahan ini sampai 2019, termasuk didalamnya kewajiban dan tanggung jawab moral kami selaku parpol pengusung untuk senantiasa memastikan kekuasaan saat ini berjalan sesuai dengan kehendak rakyat," katanya.
Ia melihat dukungan nama capres pada Pemilu 2019 masih terlalu prematur. Partai politik juga berhati-hati dengan pilihan tersebut.
Apalagi tugas parpol untuk menghasilkan calon pemimpin yang sesuai kehendak rakyat.
Mengenai adanya kemungkinan PDIP tidak mengusung Jokowi kembali menjadi presiden, Arteria tidak menjawabnya. Terpenting, katanya, partai tidak akan melawan kehendak rakyat.
"Parpol itu bisa kuat bisa hebat bukan karena dekat dengan kekuasaan, karena dekat dengan rakyat, percayalah kehendak rakyat bisa dengan mudahnya mengalahkan seberapapun besaran APBN yang digelontorkan," ujarnya.
Untuk itu, Arteria mengingatkan Presiden Jokowi agar selalu konsisten dan senantiasa berada di jalur kerakyatan.
"Pak Jokowi konsistem dan berusaha keras untuk itu," ujarnya.
Sumber: TRIBUNNEWS.COM