PERISTIWA – Kedutaan Besar Prancis di Jakarta menyampaikan rasa keprihatinan dan belasungkawa terhadap seluruh keluarga dan korban aksi teror di kota Nice, Jumat dini hari, 15 Juli 2016. Menurut laporan terakhir, serangan tersebut menewakan 84 orang, termasuk anak-anak.
"Sekali lagi negara kami, tepatnya kota Nice, menjadi sasaran serangan biadab teroris. Atas insiden ini, Presiden (Francois Hollande) memutuskan memperpanjang masa darurat tiga bulan lagi, dan tetap menjalankan operasi pengamanan tingkat tinggi," kata pihak Kedubes Prancis di Jakarta, melalui keterangan persnya.
Pascakejadian nahas tersebut, Presiden Hollande menetapkan kelanjutan Operasi Sentinelle, yang mengerahkan 10 ribu orang tentara, di samping pasukan khusus polisi.
Ia juga memutuskan untuk memanggil pasukan cadangan operasional untuk membantu jajaran kepolisian. Hingga kini, belum diketahui apakah pelaku memiliki kaki tangan yang masih beroperasi di kota Nice.
Sementara itu, hasil penelusuran KJRI Marseille sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban. Namun demikian, KJRI masih terus melakukan penelusuran ke tempat-tempat perawatan korban, serta menghubungi WNI yang tinggal di Nice dan sekitarnya.
Berdasarkan data yang ada, terdapat sekitar 725 WNI yang tinggal di wilayah Prancis selatan. Bagi WNI dan keluarganya yang memerlukan informasi di sekitar Nice dapat menghubungi hotline KJRI Marseille di nomor +33618221283 dan Perlindungan WNI Kemlu 081290070027.
Sumber: VIVA.co.id