NEW DELHI – Sedikitnya 300 orang tewas di India timur dan tengah, dan lebih dari 6 juta orang menderita, akibat banjir menggenangi kampung dan lahan pertanian.
Pejabat India mengungkapkan hal itu pada Selasa (23/8/2016) sambil menambahkan bahwa banjir juga merusak jalan dan jembatan serta memutus jaringan listrik dan telepon.
Hujan teramat lebat telah menyebabkan banyak sungai, termasuk sungai Gangga dan banyak anak sungainya, meluap sehingga warga di sekitarnya harus mengungsi.
Kondisi terparah akibat banjir itu dialami warga di Negara Bagian Madhya Pradesh, Bihar, Uttar Pradesh, Rajasthan, dan Uttarakhand, seperti dilaporkan Reuters, Selasa malam.
Para pejabat pemerintah Bihar, yang dilanda banjir bandang sehingga 120 orang tewas dan lima juta orang menderita, mengatakan, banjir kali ini sangat serius.
"Air banjir telah melanda dataran rendah, rumah dan ladang pertanian," kata Zafar Rakib, hakim distrik Katihar, salah satu dari 24 distrik di Bihar yang terkena banjir.
Shivraj Singh Chauhan, Menteri Besar Negara Bagian Madhya Pradesh, India tengah, digendong oleh perwira polisi di tengah banjir di wilayahnya
Di negara bagian Uttar Pradesh, 43 orang tewas dan lebih dari satu juta orang menderita. Sekolah kota Varanasi dan Allahabad tutup karena meluapnya sungai Gangga dan Yamuna.
Kota suci Varanasi, tempat di mana ribuan umat Hindu biasa berkumpul setiap hari, juga dilanda banjir. Upacara kremasi di sepanjang tepi sungai tidak dapat dilaksanakan.
Di Madhya Pradesh ada 70 orang tewas dan lebih dari 40.000 rumah terendam dan hancur dengan hampir 20.000 orang telah dievakuasi ke tenda darurat di daerah yang aman.
Pasukan Tanggap Bencana Nasional India (NDRF) mengerahkan personilnya ke lima negara bagian untuk menyelamatkan lebih dari 33.000 orang yang terjebak banjir.
Bantuan darurat sangat terbatas untuk membantu para korban bencana banjir itu.
Sumber: KOMPAS.com