BRUSSELS - Perdana Menteri Belgia Charles Michel, Minggu (7/8/2016), mengumumkan, negaranya resmi memulai penyelidikan atas serangan "teroris" yang melukai dua polisi, Sabtu (6/8/2016).
Serangan pada akhir pekan itu dilakukan oleh seorang pria yang menggunakan parang sambil berteriak nama Tuhan ketika akan menyerang dua polisi.
"Jaksa penuntut federal telah membuka penyelidikan atas upaya pembunuhan oleh teroris," kata Perdana Menteri Charles Michel, Minggu, seperti dilaporkan ABC News, Minggu malam.
Serangan itu, yang oleh Menteri Dalam Negeri Belgian Jan Jambon disebut sebagai "tindakan barbarisme", terjadi di Charleroi, sebuah kota di selatan Brussels, ibu kota Belgia.
Penyerang ditembak dan kemudian dikonfirmasi oleh polisi bahwa pelaku telah ditembak mati. Namun, hingga Minggu ini polisi belum merilis identitasnya.
Michel pada Sabtu mengatakan bahwa "indikasi awal" menunjukkan, serangan itu adalah tindakan terorisme, tetapi bahwa pihak berwenang masih mengumpulkan informasi.
Badan inddependen OCAM, lembaga yang menilai risiko atas keamanan internal Belgia telah melakukan rapat konsultasi. Dikatakan, tingkat ancaman saat ini tetap tinggi.
Terkait serangan terbaru dan adanya indikasi tingkat ancaman masih tinggi, Michel menggelar pertemuan denan kepala polisi federal dan badan-badan keamanan lainnya, Minggu (7/8/2016).
Akibat serangan parang oleh terduga teroris di Charleroi, Michel mempersingkat liburannya di Perancis selatan dengan segera kembali ke Belgia.
Salah satu petugas dihantam di wajah dengan parang dan harus menjalani operasi atas cedera yang mengancam jiwanya itu.
Juru bicara Departemen Kepolisian Charleroi mengatakan, seorang polisi lagi menderita luka ringan.
Juru bicara polisi Charleroi, David Quinaux, kepada Associated Press mengatakan, penyerang menggunakan parang yang disimpan dalam tas olahraga.
Parang itu ditariknya keluar tas saat ia tiba di sebuah pos pemeriksaan keamanan di luar markas polisi Cahrleroi, Sabtu (6/8/2016) sore.
Michel dalam cuitannya di Twitter mengatakan, "Pikiran kami pada para korban, keluarga mereka dan polisi. Kami terus memantau situasi."
Pejabat Belgia mengatakan kejaksaan setempat di Charleroi dan polisi federal sedang menyelidiki insiden itu.
Sumber: TRIBUNNEWS.COM