GARUT - Masalah akses air bersih di Dusun Citamiang, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut Jawa Barat menjadi masalah serius yang dihadapi warga dusun yang dihuni 350 KK dengan jumlah total 528 orang.
“Memang, akses air bersih di Dusun ini susah, terutama di musim kemarau. Warga harus mengakses air bersih yang jauhnya kurang lebih 4 km," kata Ujang selaku Kepala Dusun Citamiang.
Kondisi ini mendorong PKPU bersama BPZIS Mandiri menyelenggarakan program “Berbagi Air” di dusun yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani.
Wujudnya pembangunan pembangunan sumur bor dan hidran umum untuk memenuhi kebutuhan air bersih, peningkatan akses sanitasi layak, serta pembentukan kebiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang berkelanjutan.
Juga pembentukan kader berdaya yang tidak hanya mampu untuk mengelola sarana air bersih, tetapi diharapkan Kader Berdaya mau dan mampu melakukan edukasi kepada warga mengenai PHBS.
Dedi Rosyadi selaku Area Head Bank Mandiri Tasikmalaya mengatakan, dana pembangunan itu berasal dari zakat para karyawan/ti Bank Mandiri.
"Semua zakat dikelola oleh Yayasan Mandiri Amal Insani," katanya.
Dengan adanya SAB di Dusun Citamiang ini, semoga bisa dan mampu untuk merubah sikap pola hidup sehat masyarakat seperti tidak Buang Air Besar (BAB) di kolam, sungai, maupun di kebun lagi.
Siti Maisaroh, Manajer Project PKPU mengatakan, sarana air bersih tersebut yang akan merawat adalah masyarakat dan mereka pula yang akan menerima manfaatnya.
“Jika manfaat terus mengalir disitu pula akan terus mengalir pahala. “ katanya
Setelah Sarana Air Bersih telah diresmikan harapannya warga mau dan mampu memeliharanya, bukan hanya tugas para Kader Berdaya saja.
Pembuatan AD/ART dan persiapan rembug warga untuk membahas manage apengelolaan Sarana Air Bersih menjadi salah satu prioritas utama Rencana Tindak Lanjut (RTL) dalam program kerja Kader Berdaya.
Sumber: TRIBUNNEWS.COM