
INTERNASIONAL - Kimberley Miners, seorang model berusia 27 tahun asal Bradford, Inggris, terus mendapat pengawasan ketat dari kepolisian Inggris.
Pasalnya, model yang pernah tampil bugil untuk media The Sun itu kerap menggunakan media sosial Facebook untuk menyebarkan kampanye-kampanye ISIS.
Di Facebook tersebut, Miners yang diyakini telah memutuskan menjadi Muslim secara diam-diam, menggunakan nama alias Aisha Lauren al-Britaniya.
Lewat akun itu pula, Miners yang lahir dari keluarga Kristen, pernah mengunggah gambar seorang perempuan menggunakan burqa yang memegang senjata laras panjang senjata lainnya.
Dikutip dari The Sun, Miners diketahui telah berangkat ke Turki pada akhir pekan lalu. Negara tersebut merupakan salah satu jalur untuk menuju Suriah.
Sebelumnya, kepolisian setempat sudah pernah berbicara kepada Miners sebanyak empat kali dan menawarkannya untuk mengikuti program antiradikalisasi.
Miners juga pernah mendapat peringatan bahwa dirinya bisa terancam hukuman apabila tetap melanjutkan untuk bergabung dalam kelompok ekstrimis.
Dalam pembicaraan tersebut, Miners menegaskan bahwa dirinya tidak sepakat dengan ISIS. Sebaliknya dia mengaku memiliki kepedulian untuk membantu anak-anak pengungsi di Suriah.
Walau demikian, Miners juga mengakui bahwa dirinya memiliki kontak langsung melalui Facebook dengan seorang yang disebut-sebut sebagai rekruiter ISIS, yakni Abu Usamah al-Britani.
Sosok Abu Usamah al-Britani sendiri memang dicurigai kerap menggunakan media sosial untuk merekrut jihadis-jihadis baru dari Inggris dan negara-negara barat. Setelah direkrut, mereka akan dipersiapkan untuk menjadi pengantin atau pelaku bom bunuh diri.
Pekan lalu, sosok rekruiter ini pernah mengunggah gambar seekor kucing yang didandani mengenakan rompi bom bunuh diri. Gambar tersebut oleh Miner kemudian direspon dengan memberi emoticon senyum.
Lantas bagaimana Miners bisa terlibat dengan semua itu?
Salah seorang kerabat Miners mengatakan bahwa perempuan yang pertama kali tampil sebagai model di media pada 2009 itu mengalami perubahan sejak setahun belakangan.
Perubahan tersebut dipicu oleh kematian ayahnya. "Kondisinya tidak pulih setelah itu," kata kerabat Miners tesebut.
Namun belakangan Miners terlihat menemukan kebahagiaan sejak bertemu dengan beberapa kenalan Muslim. Bahkan setelah itu, pada Oktober silam Miners mengaku telah berkunjung ke Turki sebanyak dua kali. Di Turki, dia tinggal di kamp pengungsi yang dekat dengan perbatasan Suriah.
"Miners mengatakan bahwa di sana dia melihat bocah berumur tiga tahun dan seorang bayi di pinggir jalan. Dia merasa bahwa dia harus menyampaikan kondisi tersebut kepada semua orang agar anak-anak itu tertolong,"
Meski mengaku tidak terlibat dengan ISIS, namun aktivitasnya di media sosial itu telah terlanjur membuatnya dicurigai. Apalagi dia juga sempat mengatakan bahwa Abu Usamah telah mendorongnya untk meninggalkan Inggris.
"Miners bilang bahwa Abu Usamah pernah berkata kepadanya, apabila bisa meninggalkan Inggris, maka tinggalkanlah," pungkas kerabat tersebut. (The Sun/Eben Haezer Panca)
Sumber: TRIBUNNEWS.COM