
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
DEPOK - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menjadi narasumber dalam sekolah partai calon kepala daerah dan wakil kepala daerah PDI Perjuangan, di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Rabu (7/9/2016).
Susi memberikan pemaparan mengenai Poros Maritim Dunia kepada para kader PDI Perjuangan.
Di awal paparannya, Susi menyampaikan fakta-fakta kemajuan selama dua tahun dia menjabat jadi menteri kelautan dan perikanan.
"Yang paling nyata adalah, saya menghentikan illegal fishing sehingga Indonesia menjadi penghasil ikan no 1 di Asean dan bisa menyetor pendapatan negara lebih banyak dari sebelumnya sementara sektor-sektor lain justru menurun setorannya," kata Susi.
Susi juga melaporkan bahwa sejak kapal-kapal asing tidak beroperasi, penghasilan para nelayan meningkat dan kesejahteraan mereka juga meningkat.
"Saya minta para kepala daerah bisa berpikir progressive, menemukan terobosan-terobosan untuk mewujudkan idealisme meningkatkan kesejahteraan rakyat di daerah anda masing-masing," ujarnya.
Menurut Susi, tahapan mendobrak sudah dia laksanakan dalam dua tahun ini dengan membongkar sistem yang selama ini dikuasai oleh mafia.
Menurutnya, sekarang saatnya membangun, menata untuk memperkuat kedaulatan rakyat.
"Kita harus bangga dengan presiden Jokowi yang kader asli PDIP yang sudah mengeluarkan Keppres dan Perpres percepatan pembangunan industri perikanan yang akan dikendalikan rakyat, kekuatan nasional. Inilah yang kita sebut berdaulat dan berdikari di lautan. Kita tangani sendiri, tidak perlu investor asing," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Sekolah Partai PDI Perjuangan, Eva Sundari menyatakan bahwa bahwa bahan ajar Metode Berpikir nationalis ala Bung Karno dideskripsikan dalam praktek di skala nasional oleh Menteri Susi.
"Peserta menjadi yakin bahwa ideologi Pancasila dan strategi Trisakti pun mampu untuk mensejahterakan rakyat daerah sekaligus untuk skala nasional," kata Eva.
Sumber: TRIBUNNEWS.COM