WAH & UNIK - Hari pernikahan merupakan saat yang dinantikan oleh dua pasangan yang akan meresmikan hubungannya.
Mereka tentunya berharap saat itu adalah hari terindah dalam hidup.
Karena mereka akan segera menjalani bahtera hidup rumah tangga berdua.
Kehadiran keluarga, teman dan handai taulan tentunya akan menambah semarak kebahagiaan kedua pasangan.
Karena selain mengumumkan peresmian hubungan, tentunya kedua keluarga pasangan ingin berbagi kebahagiaan kepada yang lain.
Tapi kadang harapan tak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
Bisa saja terjadi sesuatu yang malah diluar prediksi dan harapan yang kadang malah tragis.
Dilansir myreporter, satu diantara kejadian itu diceritakan akun facebook Mai Izyani
I do not know why. But I’M SORRY.
Beberapa undangan teman dan sahabat sebelum ini, saya hadir. Tapi jujur saya katakan, tak sampai 10 orang yang bersungguh-sungguh saya kenal dalam acara itu.
Teman-teman yang still connected. Mana yang lain? Pengantin senyum. undangan sesungguhnya. Bukan tak mau undang.
Ada seorang hamba Allah, jenis yang mewajibkan diri hadir setiap orang yang mengundang dia.
Kecuali ada halangan yang langsung tak dapat dihindari.
Salah satu teman yang sedang membuat undangan untuk pernikahan anak dia, dari 1,000 undangan ternyata hanya 200 saja yang hadir.
Lauk pauk yang menganggur sampai sore, ada yang terpaksa dibuang.
Allah, saya yang mendengarnya pun terharu. Pedih hati meskipun bukan terjadi pada diri sendiri.
Ada juga orang yang rajin mendatangi teman karib setiap kali Lebaran. Kalau sakit pun hadir. Dari jauh sampailah ke dekat.
Namun ada juga yang tak pernah mengunjungi saat lebaran sampai ia meninggal.
Setiap tahun tak semua yang benar-benar usaha mau balik datang ke rumah kembali.
Hanya manis-manis mulut berbasa-basi ‘kirim saja undangan ke rumah … “
Lama saya menungkan hal ini, berpikir. Andai jarak jauh menjadi alasan tetapi tidak ada halangan.
Apalah salahnya berkorban uang dan waktu hanya sekali seumur hidup? Sekali.
Andai tanggal bertabrakan dengan jadwal lain, apalah salahnya berusaha hadir sebelum pesta berlangsung.
Andai tidak ada kendaraan, apalah salahnya bersama dengan rekan lainnya?
Andai tidak ada kendaraan, apalah salahnya bersama dengan rekan lainnya?
Kecuali memang langsung tidak ada kesempatan.
Jika benar-benar ada alasan yang menghalangi kehadiran, maka rayakan saja mereka dari jauh dengan doa.
Kalau kontak itu pernah beberapa kali hadir mendatangi tempat kita berteduh, itu lebih patut untuk kita usaha rayakan.
Selagi mampu, walau sekali seumur hidup. Usahakanlah.
Undangan bukan sengaja berbahasa bermanis mulut. Harus tuan rumah sudah target anggaran makanan untuk para tamu dan tentu sekali serta harapan.
Tapi kita malah tak diundang-bertanya, berwajah makan hati. Bila diundang, cuma datang bila ada kesempatan.
Ingat, setiap muslim ada hak atas saudaranya yang lain. Salah satu yang Rasulullah SAW sebut apa? Ya, penuhi undangan bila diundang.
Ulama sepakat menyebut, undangan yang disyariatkan yang wajib dipenuhi adalah walimah (Berkumpul).
Kalau ada dua kali, wajib yang pertama saja. Melainkan undangan walimah itu bersifat umum.
Misalnya yang disebarkan di Facebook tanpa menyebut nama siapa. Itu tidak wajib. Kalau personal, wajib. Usahakanlah.
Walimah yang wajib ini adalah pada yang menurut garis syariat. Yang mengundang itu orang muslim dan tak ada unsur maksiat yang tak bisa dicegah.
Kalau ada unsur maksiat dan tak mampu dicegah, gugur hukum wajib.
Bab hukum ini, banyak dan bermacam-macam jenis. Belajar lagi dengan orang yang lebih faqih.
Rasulullah SAW bersabda, artinya:
“Apabila seseorang di antara kalian diundang untuk menghadiri Walimatulurus, penuhilah.” (HR. Muslim)
dan,
“Barangsiapa yang tidak menghadiri undangan walimah / pernikahan, sungguh dia telah durhaka pada Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Muslim).
Wallahualam.