-->

Saturday, 21 October 2017

Wajib Pakai Sarung

SEPERTI SANTRI: Sejumlah mahasiswa IAIN Jember pakai sarung saat di dalam kampus. Sejumlah mahasiswa tampak enjoy memakai sarung untuk memperingati Hari Santri.(Bagus Supriadi/Radar Jember)

JEMBER - Suasana kampus IAIN Jember Rabu (18/10) kemarin tak ubahnya seperti pondok pesantren Ponpes). Sebab, seluruh civitas akademika mulai dari dosen, pegawai hingga mahasiswa memakai busana ala santri dan santriwati. Mahasiswa memakai sarung, baju takwa dan bersandal.

Suasana ala pesantren terlihat sejak masuk pintu gerbang kampus. Para satpam biasanya menjaga dengan pakaian dinas, semuanya memakai sarung dan berkopiah. Bahkan, kalau ada dosen atau mahasiswa yang tidak berbusana ala santri dilarang masuk. Kecuali tamu IAIN Jember.

Suasana di dalam ruang perkuliahan juga seperti di madrasah atau pondok. Para dosen mahasiswa juga berpakaian ala santri. Bahkan, tak jarang diantara mereka saling menggoda dan bercanda soal busana santrinya. "Untuk memperingati Hari Santri kami memang mewajibkan seluruh warga IAIN Jember memakai busana ala santri selama tiga hari. Mulai Rabu (18/10) sampai Jumat (20/10), yang tidak berbusana santri kami minta untuk pulang ganti baju," papar Rektor IAIN Jember Prof Dr Babun Suharto SE MM. Babun menjelaskan, instruksi berbusana ala santri ini juga sejalan dengan visi IAIN Jember. Yaitu sebagai pusat kajian Islam Nusantara berbasis pesantren.

Sambutan positif datang dari para santri dan dosen. Prof Halim Subahar, Guru Besar IAIN Jember yang juga Ketua MUI Jember, menyambut positif apa yang diterapkan kampusnya menyambut Hari Santri. Bahkan, dia berharap pakaian ala santri bisa diterapkan secara rutin di kampusnya. Misalnya setiap hari Jumat wajib berpakaian ala santri. "Saya senang kalau mahasiswa dan dosen diminta terus berbusana santri. Pakai sarung sangat rileks. Justru kalau pakai celana panjang malah terkekang," canda Halim yang juga pengasuh Ponpes Shofa Marwa Arjasa tersebut.

Rofiki, Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Islam semester V IAIN Jember mengaku sangat surprise. Dia sangat mengapresiasi dengan pakaian santri. “Saya sangat bangga ikut memeriahkan hari santri," ujarnya.

Selain berpakaian ala santri, peringatan Hari Santri Nasional di IAIN Jember juga diwarnai dengan beberapa kegiatan. Diantaranya pemilihan duta santri antarmahasiswa program studi. Kemudian Kamis besok acara seminar nasional dengan topik "Menuju Santri Milenial Meneguhkan Tradisi, Mengembangkan Kompetensi. “Pembicaranya KH Miftah Faqih, Katib Syuriyah PBNU,” kata Warek I IAIN Jember Nur Solikin.

Jumatnya, dilanjutkan dengan apel dan deklarasi kebangsaan dan Kirab Santri. Acara dipusatkan di lapangan kampus IAIN dengan melibatkan seluruh dosen, pegawai dan mahasiswa IAIN Jember. Ditambah undangan dari beberapa instansi dan perwakilan santri dari 13 Ponpes di Jember.

 Sumber Berita 


NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner