PKL Tanah Abang. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman
PERISTIWA - Karena menurut dia kebijakan yang sebelumnya dinilai tidak akan berkesinambungan. Hal tersebut terungkap usai Sandi menemui para perwakilan masyarakat Tanah Abang.
"Karena secara kebijakan itu tidak berkesinambungan jadi misalnya mereka sudah ditata di dalam satu kebijakan tapi tidak ada kontinuitas daripada kebijakan itu, jadi akhirnya turun lagi," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/11).
"Mereka hadir karena diperlukan oleh 300 ribu lebih pengguna transportasi yang lalu lalang di Stasiun Tanah Abang jadi kehadiran mereka perlu dibina ditata dalam suatu konsep yang saling menghargai, respect dan tentunya berkesinambungan," tambah dia.
Sandi menjelaskan mendapat penuturan perkembangan dari perwakilan masyarakat Tanah Abang bahwa sebelumnya begitu banyak perubahan di kawasan tersebut. Dari masukan tersebut kata dia, bisa mengoreksi dan bisa membuat kebijakan yang sesuai dengan harapan warga. Sehingga memiliki potensi untuk meningkatkan perekonomian di kawasan tersebut. Serta menciptakan lapangan pekerjaan dengan konsep yang berkeadilan.
"Hari ini kita dapat masukan dari masyarakat mudah-mudahan ini bisa perkaya data yang kami kumpulkan untuk membantu kita untuk memastikan kebijakan yang akan diambil itu sudah sesuai harapan dari warga," tutur Sandi.
Ditemui terpisah, Suparno selaku perwakilan tokoh masyarakat Tanah Abang mengaku mendukung kebijakan yang dibuat Anies dan Sandi."Kita hanya mendukung, masyarakat Tanah Abang mendukung kebijakan pemerintah," kata Suparno. [ded]
Sumber Berita
Wednesday, 8 November 2017
NEXT ARTICLE
Next Post
PREVIOUS ARTICLE
Previous Post
NEXT ARTICLE
Next Post
PREVIOUS ARTICLE
Previous Post