 |
| West Java Coffee Festival 2017/YULISTYNE KASUMANINGRUM/PR |
BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menghadirkan 24 petani atau pengolah kopi dan 24 industri kreatif dalam gelaran West Java Coffee Festival 2017 khusus untuk para penikmat kopi. Pada gelaran yang dihelat Dinas Perindustrian dan Perdagangan bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat ini disediakan 15 ribu gelas kopi yang dibagikan secara gratis selama kegiatan.
Ina, warga Jakarta yang ditemui saat tengah mencicipi salah satu kopi yang dihidangkan menuturkan sangat terkesan dengan kegiatan yang digelar. Pasalnya, melalui gelaran tersebut ia sebagai penikmat kopi berkesempatan untuk mengetahui lebih jauh tentang kopi Jawa Barat.
“Saya baru tahu ternyata bermacam-macam, selain itu beda seduhan juga bisa berbeda rasanya. Kegiatan ini sangat efektif untuk memperkenalkan hal-hal tersebut,” ujarnya yang ditemui saat Pembukaan West Java Coffee Festival 2017, di Plaza Trans Studio Mall, Bandung, Jumat, 3 November 2017.
Oleh karena itu Ina berharap agar kegiatan ini bisa terus secara berkelanjutan dilaksanakan. Apalagi, melalui kegiatan ini para petani ataupun pengolah kopi bisa bertemu langsung dengan para konsumen kopi urban yang bisa menjadi pasar potensial.
Enam lokasi
Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Hening Widiatmoko menuturkan kopi yang dihadirkan berasal dari enam lokasi, yakni Sukabumi, Cinajur, Garut, Bandung, Bandung Barat, dan Majalengka.
Kegiatan ini dikatakan sebagai salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk memperlihatkan kualitas kopi Jabar kepada masyarakat lebih luas lagi. Diharapkan dengan demikian konsumsi kopi masyarakat meningkat.
“Langkah ini merupakan sarana bagi para petani kopi, pelaku usaha kopi di Jabar untuk menunjukkan kopi unggulannya sekaligus untuk meningkatkan promosi kopi Jabar,” ujarnya.
Asisten Daerah III Jabar M. Solihin mengatakan pada 2016 luas perkebinan kopi di Jabar adalah 33.889 hektar dengan produksi 17.683 ton. Secara umum kualitas kopi Jabar baik robusta mauoun arabika tergolong mempunyai cita rasa yang khas dan unik.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi ajang promosi dan kemtriaan serta komunikasi antara petani kopi dna pengolah kopi siap saji, yang akhirnya terjalin bisnis yang saling menguntungkan,” ucapnya.***
Sumber Berita