-->

Monday, 21 March 2016

Cerita tragis Helikopter TNI AD jatuh di Poso gugurkan 13 anggota

Helikopter milik TNI Angkatan Darat jenis Bell 412 EP nomor HA 5171 mengalami kecelakaan di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (20/3) sekitar pukul 17.55 WITA. Helikopter buatan Amerika Serikat itu ditumpangi 13 orang disambar petir karena cuaca buruk.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman menyatakan 13 penumpang itu untuk operasi gabungan dengan Polri untuk menangkap kelompok bersenjata pimpinan Santoso atau Operasi Tinombala di Poso. Mabes TNI telah menyiapkan tim investigasi terkait kecelakaan helikopter tersebut.

"Musibah jatuhnya Helikopter milik TNI AD sedang melaksanakan tugas operasi perbantuan kepada Polri di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah," kata Mayjen Tatang Sulaiman saat konferensi pers di Mabes TNI, Jakarta, Minggu (20/3).

Dia mengatakan, kronologis kecelakaan berawal ketika helikopter berangkat dari Desa Napu menuju Poso sekitar pukul 17.20 WITA. Namun heli itu jatuh tersambar petir di atas perkebunan Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir.

"Heli Bell itu masih kategori heli baru pengadaan 2012 dari Amerika Serikat. Semestinya pendaratan dekat Stadion Poso, 35 menit selama terbang," kata Tatang.

Menurut dia, saat ini pihaknya melakukan langkah investigasi dan evakuasi korban jatuhnya helikopter tersebut. Sebab, salah satu kru helikopter Lettu Cpn Wiradi masih dalam pencarian pihak TNI.

"Pangdam VII/Wirabuana sedang memimpin pencarian dan evakuasi terhadap korban, 12 orang sudah dapat diidentifikasi dan 1 orang Lettu Cpn Wiradi (Co Pilot) masih dalam pencarian," ujar dia.

Tatang menambahkan, dua belas jenazah korban heli itu sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Palu, Sulawesi Tengah, pada Minggu (20/3) malam. 12 korban akan menjalani identifikasi.

"Besok pagi, semua korban akan di evakuasi menuju ke rumah duka masing-masing. TNI masih melaksanakan investigasi dalam rangka mengumpulkan informasi jatuhnya pesawat helikopter itu," jelas dia.

Sementara dikesempatan berbeda, Camat Poso Pesisir, Muhlis Saing mengatakan aparat TNI, Polri dan masyarakat setempat mengevakuasi jenazah dan memadamkan api saat heli yang membawa 13 penumpang itu jatuh di dekat Bandara Kasiguncu Poso. Menurut Muhlis, jenazah korban jatuhnya heli tersebut nyaris tidak ada yang dikenali dengan baik.

"Kondisi jenazah hampir tidak ada yang utuh," kata dia.

Dia mengatakan aparat TNI dan Polri dibantu masyarakat kesulitan memadamkan api karena mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk ke lokasi kejadian. "Heli itu jatuh di saluran air, tapi tidak ada airnya. Kecuali saat hujan baru ada airnya," ujar dia.

Menurutnya, saat membantu memadamkan api, warga hanya menggunakan daun pisang dan pasir. Dia mengatakan, evakuasi terpaksa dilakukan setelah api padam.

Warga juga takut mendekat karena sesekali ada letusan yang diduga amunisi. "Ada ledakan kecil-kecil. Kalau meledak lagi, masyarakat sembunyi lagi di balik pohon karena takut kena amunisi," katanya.

Sumber: Merdeka.com

 

Delivered by FeedBurner