-->

Wednesday, 16 March 2016

Sekelumit Kisah PRT di Koja Wajahnya Dicakar dan Disetrika Majikan Hingga Ditolong Warga

KRIMINAL - Kasus penganiayaan terhadap Mahona (15) bisa terbongkar setelah ditolong warga.

Pembantu Rumah Tangga (PRT) asal Indramayu, Jawa Barat, tersebut dianiaya majikannya dengan menyetrika wajahnya, Senin (14/2/2016) sore.

Kejadian berlangsung di rumah tempat Mahona bekerja yang terletak di Jalan Bandar Ujung, RT 04/06 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Akibat perliaku kasar majikannya, wajah wanita yang akrab disapa Mona mengalami luka bakar di pipi bagian kanan.

Suminah (50) warga setempat yang merupakan tetangga majikan Mahona, mengaku dirinya tak tahu kejadian tersebut.

Ia menuturkan, Kamis (10/3/2016) dirinya pulang dari kantor suaminya di Lebak Bulus sekitar pukul 15.00 WIB.

Saat datang pembantu laki-lakinya bercerita mengenai kejadian yang terjadi di ligkungan rumahnya.

"Bu hari ini banyak kasus. Tuh anak muda di kontrakan sana di gerebek polisi," kata Suminah menirukan kata-kata pembantunya,Selasa (15/3/2016).

"Ya kata saya bagus dong. Emang sering mabok-mabokkan. Kata saya begitu," kata Suminah lagi.

Ia kaget, kasus lain menimpa Mona, seorang pembantu di rumah tetangganya bernama Nani.

Dikatakan Suminah, pembantunya menceritakan kalau Mahona keluar rumah dalam kondisi wajahnya penuh memar.

"Pembantu saya dengar cerita tetangga saya si Unyil. Mahona keluar rumah dalam kondisi wajahnya memar. Benjol kayak habis dipukul," tutur Mahona.

Atas peristiwa tersebut, Suminah disuruh ke rumah Nani.

"Saya saat itu sedang capek banget. Jadi saya enggak ke rumahnya. Keesokannya, saya ke rumah tetangga saya dan menanyakan hal yang dilanda Mona," katanya.

Suminah dengan rasa penasaran mendatangi kediaman tetangganya untuk menanyakan kejadian yang menimpa Mona.

Ia mengaku, wajah Mahona dipukul lantaran salah membeli makanan.

Mengetahui hal itu, Suminah pun Sabtu (12/3/2016) sepakat bersama pengurus RT dan tetangga lainnya untuk menyambangi kediaman Nani tempat Mahona bekerja.

"Saya tanya dan Nani ini mengaku tidak melakukan kekerasan," ucapnya.

Majikan Mahona saat itu mengatakan bila pembatunya tersebut sedang terkena penyakit kulit.

"Nih Bu lihat, emang sedang kena penyakit kulit dia (Mahona). Herpes ini bu. Makanya saya kasih salep, saya ajak ke dokter, dianya gak mau," kata Suminah menirukan kata-kata Nani.

Suminah pun mengaku curiga.

Kecurigaannya tersebut lantaran luka lebam hingga luka di pipi kanan pembantu Nani bukanlah luka penyakit kulit.

"Saya curiga. Masa iya sih luka seperti ini dibilang herpes," katanya.

Kemudian, Suminah pun memberanikan diri mengatakan bila ada laporan warga mengani dugaan penganiayaan terhadap Mona.

Tetap Nani saat itu mengelak dan mengatakan bila dirinya sebagai bidan di rumah sakit tahu perbedaan luka bakar dan herpes.

"Bu saya itu PNS Bidan. Saya paham, luka bakar seperti apa, dan luka herpes seperti apa," kata Suminah kembali menirukan kata-kata Nani.

Suminah pun meminta kepada Nani, bila dirinya tidak suka dengan Mona, lebih baik PRT-nya tersebut dikeluarkan dari rumahnya.

"Tapi ibu ini (Nani) bilang ke saya 'Ini orang (Mona) sekampung sama saya bu. Mana mungkin saya melakukan kekerasan' kata dia ke saya dan warga," ungkap Suminah.

Sepulang dari kediaman Nani, Suminah mengaku tetap meragukan akan pengakuan Nani yang diketahui sudah dikaruniai satu anak perempuan.
Akhirnya, Suminah merencanakan akan menemui Mona atau Manoha bersama warga untuk mendengar keterangannya.

"Nani tuh awalnya enggak mengaku. Sampai saya bilang 'warga di sini mau melindungi kamu. Mending kamu cerita' tetap saja ngakunya herpes," tuturnya.

Akhirnya Suminah pun pulang ke rumahnya.

20 menit kemudian, seorang warga menghampiri Suminah dan mengatakan bila Mona mengaku wajahnya dipukul dan disetrika majikannya.

"Bu..bu.. Mona ngaku wajahnya dipukul dan disetrika. Nah pengakuan Mona ini bisa dituturkan karena Naninya sedang pergi kerja," katanya.

Cerita Mona kepada warga membenarkan dirinya mendapat perilaku kekerasan terhadap majikannya sendiri.

Luka lebam diwajah, diakui Suminah, lantaran Mona salah membeli makanan.

"Jadi salah beli makanan. Di suruh beli sayur lodeh malah beli sayur sop," ucapnya.

Nah wajah Mona pun dicakar majikannya karena anak Nani sering mengadu kalau Mona tidak memberi makan.

Sementara kasus disetrika wajahnya, karena majikannya menganggap Mona menyetrika baju terlalu lelet.

"Diambilah setrikaan itu dan langsung ditempel di pipi kanan Mona. Mendengar cerita itu, satu kampung sini sepakat untuk melaporkan Nani ke Polres Jakarta Utara," ungkapnya.

Sumber: TRIBUNNEWS.COM

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner