
JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menolak meresmikan lembaga Islamic Development Fund (IDF) yang digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Hal itu disampaikan Jusuf Kalla dalam sambutannya, di acara persemian IDF, di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (5/8/2016).
Dalam sambutannya, ia mengatakan MUI sebagai lembaga yang menjadi acuan umat, tidak seharusnya terjun ke hal-hal berbau duniawi.
Jusuf Kalla yang juga merupakan kketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu, mengingatkan bahwa mengelola uang ada resikonya, dan resiko itu terlalu tinggi bila diemban oleh MUI.
"Siapa yang menanggung rugi (bila gagal), apakah majelis ulama, nama kita tercoret, kita sudah pengalaman,"ujar Jusuf Kalla.
IDF adalah lembaga yang digagas MUI dengan merangku sejumlah bank, yang menerima zakat, infaw dan sedekah dari umat. Dana yang terkumpul rencanannya akan disalurkan ke umat, melalui berbagai bentuk program pengembangan.
Jusuf Kalla mengingatkan, bahwa untuk urusan keuangan umat dan pendistribusian kekayaan, hal itu sudah ditangani melalui sejumlah lembaga yang ada, termasuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), yang juga menjadi andalan pemerintah.
Seharusnya MUI mendorong agar lebih banyak lagi umat yang membayar zakat, infaq dan sedekah, sehingga jumlahnya bisa menjadi lebih besar. Hal itu jauh lebih tidak beresiko dari pada mengelola uang seperti yang akan dilakukan IDF.
"Dorong masyarakat membayar zakat, jangan mengambil resiko lain," jelasnya.
Sumber: TRIBUNNEWS.COM