-->

Wednesday, 25 October 2017

Kemendikbud Sebut Rata-rata Harapan Sekolah Meningkat



Ilustrasi/DEDEN IMAN/PRSISWA SDN Leuwigede menggunakan egrang saat pulang sekolah di Desa Margalaksana, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 18 Oktober 2017.*

PENDIDIKAN - Rata-rata harapan lama sekolah meningkat dari 12,39 tahun pada 2014 menjadi 12,72 tahun pada 2016. Peningkatan tersebut di antaranya terjadi karena penyaluran Kartu Indonesia Pintar sudah mencapai 75,3% dari total sasaran 17,9 juta siswa miskin.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengklaim, peningkatan rata-rata harapan lama sekolah juga turut berkontribusi pada meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari 68,9 pada 2014 menjadi 70,7 pada tahun ini.

Mendikbud Muhadjir Effendy menuturkan, penyaluran KIP dengan capaian tertinggi untuk SMK sebesar 78,5%, SMA 75,9%, dan SMP 74,3%. Sedangkan untuk siswa jenjang SD sebesar 75,1%. "KIP yang kami bagikan saat ini juga bisa digunakan di ATM. Kami terus melakukan sosialisasi dan percepatan pencairan di daerah-daerah, bekerja sama dengan pemerintah daerah,” ujar Muhadjir di Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2017.

Ia mengatakan, sejumlah peningkatan tersebut harus terus didorong dengan mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan. Menurut dia, ada dua program prioritas untuk mewujudkan pendidikan berkualitas, yakni menerapkan sistem zonasi dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan merevitalisasi pendidikan kejuruan dan keterampilan atau SMK.

Sistem zonasi akan resmi diterapkan pada tahun ajaran 2017-2018 pada jenjang SMP/SMA/SMK. Khusus revitalisasi SMK, Kemendikbud telah menerbitkan peta jalan pendidikan SMK. Dalam peta jalan tersebut, Kemendikbud di antaranya akan melibatkan pihak praktisi industri untuk mengajar di sekolah.

“Kemendikbud telah menggulirkan kebijakan zonasi sekolah di tahun 2017 untuk mendorong peningkatan akses pada layanan pendidikan 12 tahun. Tidak boleh lagi ada sekolah favorit dan tidak favorit. Peta jalan revitalisasi SMK akan mendorong terjadinya hubungan yang baik antara dunia pendidikan dengan dunia industri. Tujuh persen kurikulum SMK itu yang menentukan industri. SMK harus punya hubungan kerja sama yang erat dengan industri,” ucapnya.

 Sumber Berita 


NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner