Defile pasukan TNI dalam peringatan HUT Ke-72 TNI (Foto: Dok.TIMES Indonesia) |
JAKARTA – "Saya merasa bangga, karena TNI tidak sombong sebagai lembaga terkuat, tapi justru merasa kuat bersama rakyat. Artinya, TNI tetap mengakui kerjasama dan tetap bersama rakyat, itulah kekuatan yang sesungguhnya."
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbaligga, Jawa Tengah, Mukhasin (46) kepada TIMES Indonesia (timesindonesia.co.id), Kamis (5/10/2017).
Lebih lanjut, Mukhasin mengatakan, TNI berdiri tegak dan kuat bukan tanpa persoalan, ujian dan cobaan. Namun TNI tetap tegar dan kuat dalam membentengi NKRI.
TNI, jelas Mukhasin, juga sinergi dengan perjuangan NU yang setia menjaga keutuhan NKRI. NU setia menjadi benteng persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
NU berjuang menjaga kesatuan umat beragama, menjaga kebinekaan dan kebangsaan, menjaga hak dan kewajiban umat menjalankan agama, tradisi dan budaya serta keyakinannya masing-masing.
“Ulama dan tokoh masyarakat NU senantiasa menjaga keutuhan bangsa dari dalam. Menjaga akidah, budi pekerti, tradisi, budaya dan perbedaan keyakinan. Sedang TNI menjaga keutuhan bangsa dan Negara dari berbagai hasutan internal maupun external,” jelas tokoh muda NU ini.
Menurutnya, NU memiliki Banser yang disiap siagakan membantu TNI menjaga keamanan lingkungan, keamanan regional hingga daerah.
Banser selalu ada di tempat-tempat ibadah agama lain yang sedang melaksanakan ritual ibadah maupun perayaan hari besarnya.
Dengan tujuan membangun toleransi dan menjaga kesatuan dan kebersamaan sebagai bangsa yang berdsarkan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.(*)
Sumber Berita: TIMESINDONESIA