PENDIDIKAN - Menyoroti banyaknya kritikan soal skema UN, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah akan meningkatkan kualitas ujian para siswa.
"Skema dari Kemendikbud, berdasarkan hasil penelitian dan kajian harus dimoraturium. Tapi kami ambil kompromi yaitu di samping UN, harus ada US berstandar nasional. Semua mata pelajaran di sekolah baik UN yang diujikan secara nasional dan US di sekolah posisinya sama," kata Muhadjir di Kantor Staf Presiden, Senin (23/10).
Pemerintah akan terus meningkatkan perbaikan UN dengan mengoptimalkan ujian berbasis komputer. Hal tersebut menekan adanya kecurangan yang dilakukan siswa saat ujian.
"Nilai Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) lebih menentukan kelulusan dibandingkan UN. Sekarang martabat guru-guru juga terangkat. UN telah kita benahi dengan menggunakan komputer atau UNBK. Tahun lalu hanya 4.000 sekolah yang terlibat UNBK. Tahun ini ada 38 ribu sekolah. 80 persen SMA/SMK, SMP 40 persen. Tahun depan, SMP berharap 80 persen. Apa yang penting dari UNBK? Tingkat kecurangan dapat ditekan hampir 100 persen," paparnya.
Pelaksanaan UN juga perlu dievaluasi, seperti soal pilihan ganda yang dinilai kurang menggali kompetensi siswa. Tahun ini, pihaknya tengah mengkaji opsi lain untuk soal-soal UN.
"UN dengan multiple choice hanya mengetahui tingkat kemampuan derajat 3 siswa. Pertama, mengenali. Kedua, menghafal. Ketiga, mengaplikasi apa yang dikenali dan dihafali," tuturnya.
Tahun ini mulai mengembangkan berbagai macam bentuk soal yang menggunakan standar (seperti) higher order thinking skill test. Tes yang mengedepankan kemampuan berpikir tingkat tinggi," kata Muhadjir.
Sumber Berita
Tuesday, 24 October 2017
PREVIOUS ARTICLE
Dibantai Arsenal, Koeman Tetap Tenang
PREVIOUS ARTICLE
Dibantai Arsenal, Koeman Tetap Tenang