Tiga wanita terduga penjarah toko baju di depok. ©2017 merdeka.com/nur fauziah
KRIMINAL - Tiga wanita anggota geng motor Jembatan Mampang (Jepang) ternyata memiliki peranan sentral. Ketiganya bertugas merekrut anggota baru. Perekrutan dilakukan melalui media sosial.
"Peran ketiga wanita ini dominan. Mereka melakukan perekrutan geng baru melalui medsos," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana, Selasa (26/12).
Selain itu, saat beraksi pun ketiganya terlihat dalam rekaman CCTV di toko baju. Mereka ikut melakukan pencurian dan pengancaman. "Sehingga kita lakukan penahanan terhadap mereka," tuturnya.
Ketiganya juga menjadi pemikat agar anggota geng baru mau bergabung. "Bisa dikatakan mereka pemanis di geng ini," tuturnya.
Soal wanita yang menjual senjata tajam di geng ini, polisi masih mendalami. Penjualan juga dilakukan di medsos. "Ini masih kita lidik," tuturnya.
Inisial tiga wanita ini adalah BL, AF dan YF. Satu dari tiga wanita itu diamankan pada Minggu di kawasan Pancoran Mas, bersama 23 pelaku lainnya di kontrakan dan bengkel. Dua lainnya diamankan pada Senin (25/12) di kontrakan daerah Pancoran Mas, Depok.
Polisi menetapkan delapan orang tersangka kasus penjarahan toko baju di Depok. Mereka adalah AB (18), EAF (18), AP (20), AG (16), AF (17), BL (16) dan YF (17). 19 Orang dipulangkan karena tidak terbukti terlibat penjarahan.
Sedangkan satu orang lagi diamankan Selasa pagi tadi. Saat ini satu orang tersangka yang belum diketahui identitasnya itu masih diperiksa secara intensif.
Para berandalan bermotor ini ternyata sudah beberapa kali melakukan tindakan kriminal. Sebelum melancarkan aksinya di Jalan Sentosa, mereka sudah membuat ulah di kawasan Sawangan dan Limo, Depok.
"Di Sawangan mereka beraksi Kamis malam. Kemudian berlanjut di Jumat dini hari di Limo. Pada Minggu dini hari baru mereka beraksi di Sukmajaya," kata Putu.
Geng motor mereka terbagi dalam tiga kelompok. Yakni, Geng Jembatan Mampang (Jepang), Geng Rawamaya Beji Rasta (RBR) dan Geng Manusia Tahan Dobrakan (Matador).
Geng ini selalu mempersenjatai diri dengan benda tajam. Tujuannya untuk menakuti korban agar aksinya mulus. "Darimana senjata itu didapat masih kami dalami. Saat ini fokus kami menangkap terduga lain yang masih buron," tandasnya.
Sumber Berita
Wednesday, 27 December 2017
NEXT ARTICLE
Next Post
PREVIOUS ARTICLE
Previous Post
NEXT ARTICLE
Next Post
PREVIOUS ARTICLE
Previous Post