-->

Saturday, 6 January 2018

Spesies Baru Myzomela Irianae Segera Diluncurkan


Menteri LHK Siti Nurbaya (ANTARA /Rosa Panggabean)

Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) segera akan meluncurkan spesies burung baru Myzomela Irianae yang mengambil nama Ibu Negara Iriana Joko Widodo.

Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, peluncuran penamaan spesies burung baru asal Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur itu rencananya akan dilakukan anggota bersama Wantimpres Jan Darmadi bersamaan juga dengan penamaan Anoa yang lahir beberapa bulan lalu di Manado Sulawesi Utara.

"Bapak Jan Darmadi, telah memberikan perhatian terhadap biodiversity, flora dan fauna Indonesia. Beliau telah beberapa kali meminta informasi catatan dan laporan dari KLHK soal orangutan, anoa dan lainnya. Termasuk perhatian pada kebijakan KLHK terkait industri kehutanan dan lahan kritis,"  kata Menteri Siti.

Rencana peluncuran pemberian nama spesies baru burung dari family Meliphagida yang berdasarkan PP Nomor 7/1999 dan Undang-Undang Nomor 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya termasuk dilindungi ini dibahas dalam pertemuan dengan tim LIPI yang dipimpin Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) LIPI Enny Sudarmonowati di Manggala Wanabakti.

Burung tersebut memiliki bobot sekitar 32,23 gram dengan panjang tubuh dari paruh hingga ujung ekor mencapai 17,2 centimeter (cm). Burung ini biasa terbang dan berdiam pada habitat hutan, semak-semak, kebun dan pohon yang berbunga, dan terkadang juga bisa ditemui memakan nectar pada bunga pohon jati di sekitar perkampungan.

Pembahasan keanekaragaman hayati

Pertemuan tersebut juga membahas mengenai berbagai isu penting terkait temuan-temuan spesies baru fauna dan flora Indonesia. Menteri LHK dan tim LIPI berdiskusi lebih rinci terkait agenda pengayaan alam di setiap kawasan Taman Nasional, serta pengembangan industri wisata eksklusif ilmiah display spesimen dan lainnya.

Siti mengatakan akan ada kerjasama dan kemudahan bagi LIPI dalam penelitian serta dukungan untuk memberikan nilai bagi kekayaan alam Indonesia.

"Eksplorasi ilmiah dari kekayaan alam kita harusnya berlabel para peneliti dan dengan kreasi display putra-putri Bangsa," katanya. Dan hal tersebut sejalan dengan pesan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla saat Rataskab di Bali akhir Desember 2017.

"Agar kekayaan alam ini bisa menjadi obyek dan substansi wisata yang bernilai tinggi, bukan masif apalagi asal-asalan," lanjutnya.


 Sumber Berita 


NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner