EKONOMI - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus mengalami pelemahan sejak awal tahun lalu. Bahkan Rupiah pernah tembus mencapai Rp13.800 per USD.
Dengan pelemahan Rupiah ini, maka Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, nilai tukar Rupiah di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang dipatok Rp13.400 per USD akan mengalami kenaikan.
''Nilai tukar mungkin agak sedikit melemah ya ke Rp13.500 per USD untuk keseluruhan tahun,'' ungkap Sri Mulyani di Kemenkeu, Jakarta, Senin (12/3/2018).
Sementara itu, harga minyak mentah Indonesia (ICP) juga akan mengalami perubahan sepanjang tahun ini dari yang dipatok sebesar USD48 per barel menjadi sekitar USD55 per barel-USD60 per barel.
''Untuk lifting minyak tetap dijaga di 800.00 barel per hari, dan lifting gas tetap dijaga di 1.200 ribu barel setara minyak per hari,'' jelasnya.
Selain itu, untuk asumsi makro lainnya di APBN 2018 masih tetap berjalan sesuai dengan yang ditetapkan sejak awal. Seperti pertumbuhan ekonomi masih ditargetkan 5,4%, inflasi sebesar 3,5% dan tingkat bunga SPN 3 bulan turun menjadi 5%.
''Untuk 2018 evaluasi pelaksanaan APBN, pertumbuhan ekonomi kita tetap perkirakan di 5,4%. Kita terus berusaha menstabilkan harga, menjaga momentum konsumsi, dan akselarasi investasi dan ekspor,'' tukas dia.
(dni)
Sumber: Okezone