TOKYO - Perayaan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1938,di Tokyo Japan oleh anggota Banjar Bali di pusatkan di balai Indonesia meguro Tokyo Jepang kemarin (13/3/2016).
Kehadiran anggota Banjar Bali Tokyo Kira Kira 500 orang lebih, sedikit meningkat dari tahun tahun sebelumnya.
"Kesadaran masyarakat Hindu Bali di Jepang sangat antusias sekali saat ini terutama pada peringatan hari raya Nyepi," ujar I Ketut Suarjana panitia perayaan khusus kepada Tribunnews.com kemarin (13/3/2016).
Telah di tetapkan sebagai hari libur nasional yaitu 9 Maret 2016 sebagai Hari Nyepi. Dirayakan sedikit mundur 13 Maret kemarin karena kesibukan masing-masing.
"Mengingat di Jepang ini susah sekali mencari waktu luang kecuali hari minggu saja," kata Suarjana.
Prosesi persembahyangan yang dilakukan yaitu dengan persembahyangan bersama sebagaimana umat Hindu yang di lakukan di Bali.
Kemudian foto selfi bersama anggota Banjar. Barulah masing-masing anggota melakukan penyerahan sumbangan sukarela sebagai kas Banjar.
Setelah itu makan bersama, dengan ciri khas masakan Bali yaitu, lawar, sate lilit urab, kuah komoh dan sebagainya.
Uniknya makanan ini terkumpul dari masing masing anggota Banjar membawa masakan sendiri-sendiri terus dikumpulkan.
Setelah itu barulah menghidangkan secara bersama sama, ada masakan ciri kas Karangasem, Badung, Bangli, Buleleng, Negara, Gianjar, Klungkung sesuai dengan kabupaten di Bali.
Pada pertemuan itu juga dilakukan penyuaraan dari anggota Banjar Bali Tokyo, yang menolak dengan tegas atas reklamasi teluk Benoa, dengan motto "Melawan atau punah semuanya, dari investor yang rakus dan Tidak Bertanggung jawab".
Dilanjutkan dengan diskusi santai yang dipimpin oleh ketua Banjar Bali Tokyo I Made Mastra.
Acara berlangsung cukup seru dan meriah dari jam 10 pagi hingga jam 3 siang hari waktu Tokyo.
Sumber: TRIBUNNEWS.COM