Jakarta - Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan tahun 2016 akan menjadi tahun yang cukup menantang bagi bangsa Indonesia maupun dunia Internasional. Sebab, politik dunia akan mengalami sedikit kerapuhan.
"Kita pun dihadapkan untuk menjaga keadaan di Laut China Selatan dan semenanjung Korea tidak memanas. Ini mengingatkan kita bagaimana menjaga keamanan situasi politik di Asia pada saat ini," kata SBY saat menjadi pembicara utama Konferensi Internasional In The Zone di Jakarta Theater Ballroom, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (14/5/2016).
Sementara itu, lanjut dia, banyak negara di dunia akan merasa stres dalam pemenuhan sumber daya. Karenanya, ia berharap pemilu yang digelar di beberapa negara yang ada di zona Indonesia seperti Filipina dan Australia bisa menambah kuat hubungan kerja sama regional dan menyebarkan kesejahteraan.
SBY pun berharap keadaan ekonomi dunia mengalami kenaikan, meskipun sedikit. Tahun ini, IMF memprediksi keadaan ekonomi bergerak lambat untuk sekian lama serta memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia mengalami penurunan dari 3,4 persen menjadi 3,2 persen.
Hal ini, kata SBY, akan menjadi tren untuk sementara waktu, pertumbuhan yang lambat, rendahnya produktivitas, dan tingginya angka pengangguran.
"Kabar baiknya adalah, ekonomi ASEAN bisa berjalan dengan baik, setiap negara saling berhubungan dan diharapkan dapat tumbuh menjadi 4,7 persen. Kita melihat ekonomi kita tumbuh lebih tinggi dari negara yang ada di Eropa, Amerika latin, Rusia dan negara persemakmuran," SBY menandaskan.
Sumber: Liputan6.com