JAKARTA - Kementerian ESDM mencatat bahwa hingga saat ini realisasi pemanfaatan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) telah mencapai 92% dari target 1.657,5 megawatt (mw), tercatat realisasi pemanfaatan PLT Panas Bumi sebesar 1.513,5 mw.
Adapun tambahan Comercial On Date (COD) sepanjang tahun 2016 adalah sebesar 4 PLTP pada tahun 2016. Keempat PLTP tersebut di antaranya adalah PLTP Ulubelu unit 3 dengan kapasitas 55 mw, PLTP Lahendong Unit 5 dengan kapasitas 20 mw, PLTP Sarulla dengan kapasitas 110 mw dan PLTP Lahendong unit 6 sebesar 20 mw.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan, pada tahun 2017 mendatang ditargetkan Indonesia dapat menyalip Filipina sebagai pengguna panas bumi terbesar di dunia. Pengembangan pun akan terus dilakukan hingga tahun 2021 Indonesia mampu untuk menyalip Amerika Serikat (AS) sebagai negara dengan pemanfaatan energi panas bumi yang terbesar di dunia.
"Jadi kita nyusul Filipina 2017. Tahun 2021 kita susul Amerika Serikat. Kalau Filipina sudah habis sumbernya jadi bisa kita susul," ujarnya di Kantor Ditjen EBTKE, Jakarta, Jumat (25/11/2016).
Sementara itu, Kementerian ESDM mencatat untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTM/PLTH) saat ini juga telah dibangun sebesar 9,45 mw. Rinciannya adalah untuk PLTS tengah dibangun 6,61 mw dan PLTM/PLTH sebesar 2,84 mw.
Dengan pemanfaatan negeri baru dan terbarukan ini, maka penerimaan negara pada subsektor EBTKE telah mencapai Rp504,58 miliar. Jumlah ini mencapai 80% dari total target Rp630 miliar.