
SEPAKBOLA - Le Cong Vinh telah memutuskan pensiun dari sepak bola internasional.
Keputusan itu diambil karena luka yang sangat menyakitkan hatinya telah berkembang ke titik yang tak tertahankan.
Vietnam kalah agregat 3-4 dari Timnas Indonesia setelah bermain dua leg pada semifinal Piala AFF 2016.
Padahal, jarak bagi Vietnam untuk merebut gelar kedua Piala AFF setelah 2008 tinggal selangkah lagi.
Kegagalan itu meruntuhkan semangat Cong Vinh untuk terus membela Vietnam.
Menurut striker veteran Vietnam, yang mencetak rekor cap 85 selama kariernya, luka yang dibuat Timnas Indonesia sangat dalam.
Karena itulah, Cong Vinh memilih gantung sepatu untuk kebaikan, bukan sekadar meninggalkan skuad timnas.
Cong Vinh, striker terbaik yang pernah dimiliki dalam sejarah Vietnam dengan 51 gol, mengungkapkan kepedihan hatinya itu dalam wawancara dengan koran Tuoi Tre, sebagaimana dikutip SuperBall.id, Selasa (13/12/2016).
Laga terakhir Cong Vinh untuk Vietnam adalah imbang 2-2 kontra Timnas Indonesia di Hanoi pada 7 Desember 2016, hasil yang mengirim tim tamu ke final.

Terlalu Parah untuk Disembuhkan
Menurut Cong Vinh, hatinya merasa sangat sakit setelah perjalanan Piala AFF yang tak bisa dilupakan, sehingga memutuskan pensiun.
"Saya akan berpikir dua kali tentang pensiun dari sepak bola jika Vietnam lolos ke final," ungkap Cong Vinh.
Beberapa klub asing, imbuh Cong Vinh, juga telah mengundangnya untuk bergabung di musim 2017-2018.
Pemain yang baru berulang tahun ke-31 pada 10 Desember itu kini tercatat memperkuat klub Becamex Binh Duong.
Federasi Sepak Bola Vietnam juga menginginkan Cong Vinh tetap bermain hingga 2017.
Pasalnya, ada sebuah turnamen penting, yakni kualifikasi Piala Asia 2019.
"Namun, seperti saya bilang, saya tak bisa pulih dari kegagalan yang menyakitkan di Piala AFF," ujar Cong Vinh.
"Karena kecintaan saya kepada timnas terlalu besar, itulah sebabnya saya mencurahkan seluruh hidup ke tim."
"Saya menjalani cap pertama timnas ketika berusia 19 tahun dan kini saya 31 tahun, sepanjang itu Vietnam cuma meraih satu final Piala AFF di 2008."
"Kecuali untuk ini (semifinal melawan Indonesia), kami semua kehilangan peluang meraih emas."
"Kegagalan paling menyakitkan adalah edisi tahun 2014 dan 2016, ketika kami disingkirkan di semifinal menjelang hampir ke final," kisahnya.

Waktu untuk Keluarga
Cong Vinh mengungkapkan, kegagalan mengakhiri kariernya sebagai pemenang menjadi pengalaman yang paling disesali.
"Kehidupan sepak bola saya penuh pasang-surut, tapi tampaknya kali ini lebih parah."
"Karier saya bersama timnas adalah tahun-tahun keringat, air mata, dan darah, mengalami semua itu membuat saya dewasa," kisah Cong Vinh.
Berbicara tentang kehidupan baru tanpa sepak bola, Cong Vinh mengatakan akan menghabiskan waktu lebih banyak bersama keluarga.
Cong Vinh ingin mengantarkan anak perempuannya ke sekolah dan beristirahat sebelum menerima pekerjaan baru.
Pada Desember 2014, Cong Vinh menikahi penyanyi pop Vietnam bernama Thuy Tien.
Hal itu ditempuh Cong Vinh hampir dua tahun setelah pasangan ini memiliki anak perempuan pada Januari 2013.
Media massa Vietnam menggambarkan Cong Vinh dan Thuy Tien sebagai pasangan Beckham Vietnam.
Namun, pemain dan penyanyi itu berulang kali meminta rakyat Vietnam untuk memperlakukan mereka sebagai pasangan biasa.
Cong Vinh dan Thuy Tien tak pernah menunjukkan foto anak mereka.

Thuy Tien menjelaskan, hal itu dilakukan karena mereka tak ingin popularitas mereka mempengaruhi kehidupan masa kecilnya.
Saat diminta mengucapkan beberapa kata terakhirnya untuk para suporternya, Cong Vinh mengucapkan terima kasih kepada semua penggemar yang telah mendukung.
"Terima kasih atas semua dukungan konsiten untuk tim Vietnam, tak peduli kami kalah atau menang," tutur Cong Vinh.
"Saya takkan pernah melupakan momen-momen di sisa kehidupan saya."
Cong Vinh berharap para suporter tetap menjadi pendukung setiap Vietnam.
"Dukungan itu terutama untuk para pemain muda, sehingga bosa bisa merasa termotivasi untuk bergerak lebih baik," pungkas Cong Vinh. (*)