SEPAKBOLA - Tim kebanggaan arek-arek Suroboyo, Persebaya Surabaya sudah dipastikan mengikuti kompetisi Divisi Utama 2017 setelah statusnya dipulihkan oleh PSSI. Untuk persiapan, infrastruktur pertandingan harus segera disiapkan agar nantinya dinyatakan siap menjelang kompetisi dimulai.
Salah satunya adalah persiapan lapangan pertandingan yang nantinya menjadi home base untuk menjamu lawan dengan menggunakan stadion yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya yaitu Gelora Bung Tomo. Untuk menggunakan lapangan berkapasitas maksimal 60 ribu penonton tesebut, PT Persebaya Indonesia sebagai pemilik Persebaya Surabaya harus membayar biasa sewa yang sudah ditetapkan sesuai Perda II tahun 2013 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.
Berdasarkan klasifikasi pertandingan, Persebaya Surabaya harus membayar biaya sewa Rp 25 juta setiap laga divisi utama. Sementara itu, untuk harga sewa sekali latihan selama dua jam dikenakan biaya Rp 1,5 juta.
Sedangkan tarif sekali pertandingan untuk liga super nasional dipatok harga Rp 30 juta, laga internasional Rp 70 juta dan kejuaran lokal hanya Rp 5 juta.
“Untuk menyambut kembalinya Persebaya tentunya Pemkot Surabaya harus siap segala infrastruktur pendukung termasuk lapangan yang akan digunakan jika nantinya disewa.
Harganya sudah ada dan diatur dalam Perda teribusi daerah,” kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Junaidi, Kamis (19/01/2017) di gedung DPRD Surabaya.
Tak lupa, politisi Partai Demokrat ini juga meminta kepada Pemkot Surabaya untuk memperhatikan suporter Persebaya Surabaya, Bonek Mania agar nantinya bisa tertib dan menjadi pendukung yan cerdas dan kreatif.
“Ya bonek harus diberhatikan dan dibina dengan baik. Sayang jika nantinya terus dicap rusuh padahal kan bisa menjadi suporter kreatif dan manjadi contoh karena jumlahnya sangat banyak,” kata Junaidi.
Menurutnya, kembalinya Persebaya Surabaya menjadi anggota PSSI dan mengikuti kompetisi merupakan obat kerinduan pecinta bola di Surabaya dan Indonesia. Karena itu pihaknya meminta semua pihak untuk mendukung Persebaya Surabaya.
“Saya rindu persebaya seperti dulu. Tapi sekarang eranya profesional dan semua pihak harus memberikan dukungan karena menjadi ikon Surabaya,” tambahnya.@wan
Sumber Berita