JAKARTA - Rumah di kawasan Pondok Indah yang menjadi tempat 27 warga negara China digerebek polisi pada Sabtu (29/7/2017) petang tampak tertutup dan disegel.
Sudarto, asisten rumah tangga yang bekerja di sebelah rumah yang digerebek tersebut, yakni di rumah Jalan Duta Sekolah Raya Nomor 7, Pondok Indah, tak menyangka bahwa selama ini aktivitas penipuan internasional terjadi di sebelah rumah yang dihuninya.
Selama ini, ia hanya mengenal seorang sopir yang biasa bekerja di rumah itu. "Kalau ada yang tinggal kan pasti keluar, eh ternyata ada satu pleton orang China di dalam enggak pernah keluar," kata Sudarto ditemui Kompas.com, Senin (31/7/2017).
Sudarto menyebut, selama dua tahun terakhir, satu-satunya aktivitas yang terpantau dari rumah itu yakni ketika mobil Toyota Avanza sesekali masuk kemudian keluar dengan barang bawaan seperti koper dan makanan.
Mobil itu biasa terlihat pada sore hingga dini hari. Biasanya, setelah mobil keluar dan masuk, pagar langsung digembok.
Dari luar, suasana di dalam tidak terlihat sebab pagar dipasangi fiber. "Kalau keluar pagi jam 02.00, kadang cuma kelihatan bawa-bawa koper, mungkin jemput bosnya dari bandara," ujarnya.
Kepada Sudarto, sang sopir yang mengaku bernama Ade itu tak pernah menceritakan sosok penghuni yang dia layani. Sudarto hanya mengetahui bahwa Ade adalah orang Indonesia asal Tangerang.
"Enggak pernah cerita di dalam isinya apa. Cuma tahu sesekali antar orang China. Dia pasti tahu itu di dalam buat kejahatan tetapi enggak mungkin ceritalah," ujarnya.
Dalam penggerebekan Sabtu (29/7/2017) petang, 27 WN China diamankan dari rumah di kawasan Pondok Indah tersebut.
Mereka diduga sebagai komplotan penipu yang memeras korbannya sesama warga China. Kini, mereka ditahan di Mapolda Metro Jaya.
Penulis: Nibras Nada Nailufar
Editor: Icha Rastika