Julianto Sudrajat, korban order fiktif Go-food yang dilakukan oleh Sugiarti, hari ini memenuhi panggilan polisi untuk dimintai keterangan. Dia pun bercerita bagaimana akhirnya dia bisa mengenal Sugiarti.
Julianto awalnya berkenalan dengan Sugiarti lewat media sosial Facebook. Mereka baru berkenalan seminggu sebelum akhirnya Sugiarti mulai menunjukkan ketertarikannya pada Julianto
"Baru semingguan (kenal). (Kami) temen di medsos," kata Julianto di di Polres Jaktim, Jakarta Timur, Selasa (1/7).
Julianto mengungkapkan, Sugiarti pernah menemuinya di kantor tempatnya bekerja. Kala itu, Sugiarti datang dengan modus ingin melamar pekerjaan. Namun, Sugiarti rupanya sengaja mendatangi kantor Julianto untuk mencari info lebih banyak tentang dia.
"Dia pura-pura mau ngelamar kerja di tempat saya. Tapi (sebetulnya) mau cari info tentang saya. Saya tahunya (Sugiarti pura-pura melamar kerja) lewat pihak ketiga dan pihak ketiganya sudah jadi saksi kemarin. Itu temen saya," tutur dia.
Tidak tanggung-tanggung, demi mengetahui informasi lebih banyak mengenai Julianto, Sugiarti bahkan meng-add semua teman Julianto yang ada di Facebook.
"Jadi dia nge-add semua temen saya yang ada di FB," ungkap dia.
Saat bertemu dengan Julianto di kantor, Julianto sempat bertanya kepada Sugiarti alasannya nekat berpura-pura melamar pekerjaan di kantor Julianto dan alasan mengapa menjelek-jelekkan Julianto di media sosial. Namun, Sugiarti enggan menjawab dan kabur.
"Saya utarakan, ngomong baik-baik secara musyawarah. Jangan kayak gini ngejelekin saya di medsos. Ngapain sih ngejelekin saya di medsos. Tapi cuma ketemu beberapa menit. Dia enggak mau ngomong, kabur," kata Julianto.
Julianto juga menuturkan dia enggan menjalin hubungan yang serius dengan Sugiarti karena tahu Sugiarti juga pernah melakukan order fiktif kepada Dafi, petugas pasukan oranye di Tanah Abang.
"Saya kan sempat tahu history nya dia. Dia kan sempet nipu juga si petugas PPSU itu. Makanya saya enggak mau," imbuhnya.