DINILAI: Bupati Kudus Musthofa sambutan dalam acara penilaian Leadership Award di Pendapa Kabupaten Kudus kemarin.(KOMINFO FOR RADAR KUDUS) |
KUDUS – Tim Leadership Award Kemendagri melakukan visit langsung ke Kabupaten Kudus untuk melakukan penilaian. Banyak variable dalam penilaian yang ditujukan kepada Bupati Kudus Musthofa. Salah satunya integritas. Sebab, ketika kepala dearah tersangkut kasus hukum, langsung dicoret.
Saat ini sudah ada 378 kepala daerah yang tersangkut hukum. Di Jawa Tengah, hanya dua daerah dari 35 kabupaten/kota yang dikunjungi, Kabupaten Kudus dan Boyolali.
Indikator penilaian antara lain, visioner, kapabilitas, akseptabilitas, integritas, hingga gaya kepemimpinan. Selain itu, ada juga penilaian aspek kepemimpinan sosial. Aspek ini, meliputi jujur, transparan, disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong royong, dan santun. ”Hasil penilaian di Kudus masih rahasia,” kata penilai dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof R. Siti Zuhro kemarin.
Pihaknya melihat paparan berbagai kebijakan di Pemkab Kudus. Dari kebijakan yang ada memang cukup bagus. Banyak inovasi. ”Salah satu penilaiannya, melihat visioner atau tidak seorang kepala daerah,” katanya.
Visioner maksudnya, banyak terobosan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sebab, kepala daerah harus tahu akan berbuat apa demi kemajuan wilayahnya. ”Saat kepala daerah tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya akan ngambang dalam menjalankan roda pemerintahan. Jadi, tidak jelas kotanya akan dibawa ke mana,” terangnya.
Dia menjelaskan, penilaian ini melihat kepala daerah yang masa jabatannya akan habis. Sebab, bisa dinilai seberapa jauh visi misi sudah dijalankan. Salah satu yang penting yakni penerimaan masyarakat. Jika ada resistensi masyarakat terhadap kepala daerah, dia memastikan ada yang salah.
Dia mencontohkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Saat ada isu akan diusung menjadi calon gubernur DKI Jakarta, masyarakat Surabaya justru menolak. Risma diminta menyelesaikan tugasnya sampai akhir, karena saat itu masa jabatannya memang masih cukup lama.
Penerimaan masyarakat tersebut, menandakan kepuasan mereka terhadap kepala dearah. Hal ini akan berimbas pada elektabilitas. ”Kudus ini inovasi dan programnya baik. Dulu DKI dengan Kudus inovasinya masih lebih baik Kudus,” ujarnya.
Ditanya apakah bisa keberhasilan saat ini dipamerkan ke Jawa Tengah? Dia mengaku tak masalah. Asal tak ada kebohongan. Jika Bupati Kudus Musthofa ingin kampanye untuk menjadi gubernur, silakan menggunakan prestasi yang diraih selama menjabat. Sebab, memang banyak penghargaan yang diterima. Asal tak bohong.
Leadership Award ini, ada 10 provinsi yang dinilai. Nantinya akan diambil lima provinsi. Untuk kabupaten ada 48 daerah dan akan dipilih 14 kabupaten. Sedangkan untuk kota, dari 14 kota akan diambil tujuh kota. Masing-masing akan masuk nominator yang nantinya akan dinilai.
Bupati Kudus Musthofa berterima kasih ats penilaian dari tim penilai Leadership Award ini. Ini dinilai sangat membanggakan. Apalagi penilaian dilakukan tim independen dengan menggandeng LIPI. ”Alhamdulillah kinerja kami mendapatkan perhatian dari Kemendagri,” ujarnya.
Sumber Berita