TIPS - Kalau bicara soal nikah dan ditanya "kapan?", tiap orang pasti akan menjawabnya secara berbeda. Jelas aja, karena nikah adalah soal kesiapan dan kemantapan kedua belah pihak untuk memasuki jenjang kehidupan bersama yang serius: rumah tangga. Jadi waktunya gak mungkin sama.
Itu menurut preferensi tiap orang lho ya. Tapi apa kata sains soal ini? Dilansir dari iflscience, ternyata ada perhitungan optimalnya lho kapan seharusnya seseorang menikah. Baca secara lebih lengkap di sini ya!
Sebuah penelitian khusus tentang pernikahan di tahun 2015 melakukan penjaringan data online yang serius.
Ada 3 macam analisis dari hasil pengumpulan data tersebut dan para peneliti berusaha menemukan waktu optimal untuk seseorang menikah, secara rata-rata. Dari data tersebut, salah satu catatan yang perlu digarisbawahi adalah tingkat perceraian semakin rendah bagi mereka yang menikah di usia 20-an.
Pernikahan di usia remaja tercatat memiliki risiko perceraian lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya.
Ini bukan hal mengejutkan mengingat memang banyak faktor pemicu perceraian dari pernikahan dini. Misalnya stigma sosial, ketidaksetujuan orangtua dan kepribadian yang drastis berkembang dari kedua belah pihak. Sedikit pemicu akan bisa menggoyahkan rumah tangga hasil pernikahan dini.
Menginjak usia 25 tahun ke atas, risiko perceraiannya bervariasi, sementara menikah di atas usia 40 tahun menunjukkan risiko tingkat perceraian yang paling rendah.
Tingkat perceraian terendah ada pada mereka yang menikah pada usia 20-an akhir atau awal 30-an. Sedangkan untuk usia 30-an tengah sampai 40 tahun, tingkat risiko perceraiannya sama tingginya dengan pernikahan dini/remaja. Melewati usia 32 tahun, risiko perceraian meningkat 5% tiap 1 tahun usia yang lebih tua.
Ada beberapa jawaban usia optimum untuk menikah, tergantung dari tujuan utama dan apa yang kamu cari.
Menurut penelitian dari University of Maryland, usia menikah terbaik jika dilihat dari tingkat risiko perceraian terendah adalah pada saat usia 45-49 tahun. Ya, untuk mayoritas budaya, itu adalah usia menikah yang sudah sangat terlambat. Namun kalau kamu mencari usia yang paling aman dari perceraian dibandingkan usia lainnya, itulah jawabannya.
Sedangkan analisis terbaru oleh ilmuwan kognitif menyatakan bahwa kita perlu menggunakan "aturan 37%". Kita harus menghabiskan 37% dari jangka waktu kita mampu menjalin hubungan spesial dengan seseorang, untuk akhirnya memutuskan bisa mantap dengannya dan mendapatkan cukup pengalaman untuk berinteraksi secara spesial. Usia normal rata-rata seorang berkencan adalah mulai 18-40 tahun. Jadi, jika menggunakan "aturan 37%" pada jangka waktu tersebut, maka usia optimal rata-rata bagi seseorang untuk menikah adalah pada umur 26 tahun.
Itulah pandangan sains soal usia menikah, berdasarkan perhitungan yang mempertimbangkan aspek psikologis, kesehatan, adat, struktur keluarga, pendidikan, tradisi agama dan catatan aktivitas seksual. Penelitian ini diadakan utamanya oleh Institute of Family Studies (IFS).
Sumber Berita
Thursday, 19 October 2017
NEXT ARTICLE
Nyaris Tak Ada Yang Lulus SD
PREVIOUS ARTICLE
Hewan Ini Hidup Abadi dan Tak Pernah Mati
NEXT ARTICLE
Nyaris Tak Ada Yang Lulus SD
PREVIOUS ARTICLE
Hewan Ini Hidup Abadi dan Tak Pernah Mati