Yayasan Puteri Indonesia (YPI) bakal mengkaji kembali keikutsertaan Indonesia pada ajang kecantikan Miss Supranational, menyusul prestasi yang terus menurun dari tahun ke tahun.
Pada ajang Miss Supranational 2017, wakil Indonesia yaitu Karina Nadila hanya berhasil masuk peringkat 25 Besar.
Padahal dalam gelaran yang diadakan di Krynica-Zdroj, Polandia pada Jumat (1/12) waktu setempat atau Sabtu (2/12) dini hari waktu Indonesia, Karina mendapatkan voting warganet dunia terbanyak.
Tahun lalu, wakil Indonesia Intan Aletrino berhasil menduduki peringkat tujuh besar dalam ajang tersebut.
"Kami akan coba analisis karena baru kejadian tadi malam. Kami akan coba review, keempat lisensi akan kami review. Finalis mana yang akan kami kirim dengan pertimbangan apakah lisensi ini akan kami teruskan atau tidak tahun depan," ujar Kepala Departemen Komunikasi YPI Mega Angkasa saat dihubungi cnnindonesia.com, Sabtu (2/12).
YPI saat ini memegang lisensi untuk mengikuti empat kompetisi ajang kecantikan kelas dunia. Selain Miss Supranational, Yayasan Puteri Indonesia juga menjadi 'agen' untuk kompetisi Miss Universe, Miss International, dan Miss Grand International.
Sebagai Puteri Indonesia Pariwisata 2017, Karina memang mendapatkan sebagai perwakilan Indonesia pada ajang Miss Supranational 2017.
Indonesia pertama kali mengikuti ajang kecantikan ini pada tahun 2013. Kala itu, Indonesia mengirimkan Putri Indonesia Pariwisata 2013 Cok Istri Krinanda untuk berlaga dan berhasil memperoleh gelar runner-up ke-3.
Mega mengungkapkan, kategori penilaian Miss Supranational sebenarnya tak banyak berbeda dari ajang kecantikan kelas dunia lainnya seperti Miss Universe yang mengedepankan kecantikan, kepintaran, dan keanggunan sikap.
Namun, Miss Supranational banyak menggali bakat peserta seperti dalam hal berakting.
"Penilaian yang diperoleh itu merupakan hasil akumulasi dari sejak karantina hingga malam grand final," ujarnya.
Menurut Mega, Karina merupakan sosok yang supel, berbakat dan berambisi. Dalam kompetisi yang diikuti lebih dari 80 negara itu, Karina sebenarnya telah tampil cukup baik. Sayangnya, penampilan kontestan lain berhasil mengungguli Karina.
"Mengapa Karina tidak menang [Miss Supranationa 2017] itu di luar sepengetahuan kami. Yang pasti, finalis-finalis lain di atas rata-rata," ujarnya.
Berangkat ke Polandia sejak Senin (13/11) lalu, Karina baru akan kembali ke Indonesia pada Senin (4/12) malam.
Terpilih sebagai jawara Miss Supranational tahun ini adalah Miss Korea Selatan, Jenny Kim, mahasiswa Universitas Ewha Korea yang pernah tinggal di Indonesia.
Sementara, posisi juara dua diduduki oleh peserta dari Rumania Bianca Tirsin. Peserta dari Ethiopia Bitaniya Yosef and Puerto Rico Larissa Santiago masing-masing mendapatkan peringkat tiga dan empat.
Sumber Berita
Sunday, 3 December 2017
NEXT ARTICLE
Next Post
PREVIOUS ARTICLE
Previous Post
NEXT ARTICLE
Next Post
PREVIOUS ARTICLE
Previous Post