EURO 2016 - Rebekah Vardy menjadi saksi mata kerusuhan yang melibatkan suporter Tiga Singa Inggris dan Rusia, setelah kedua tim bentrok dengan hasil 1-1.
Istri pemain Timnas Inggris, Jamie Vardy, ini melukiskan suasana Marseille sangat mencekam.
Suasana semakin memilukan bagi kubu Inggris karena perlakuan Polisi Marseille terhadap suporter Inggris dinilai berlebihan dan cenderung kasar.
"Mereka memperlakukan kami seperti binatang," protes Rebekah.
Rekebah juga merasakan pedasnya gas air mata yang dilempurkan aparat kepolisian di luar Stade Velodrome di Marseille, setelah laga Inggris kontra Rusia rampung.
Vardy sendiri tak diturunkan pada laga ini karena Pelatih Roy Hudgson memilih trio penyerang Raheem Sterling, Harry Kane, dan Adam Lallana, sementara Wayne Rooney jadi gelandang serang.
Berkali-kali Rebekah menutup mata dan hidung. Ia tak tega melihat suporter Three Lions dipukuli.
Padahal, sebelum laga dalam perjalanan menuju stadion, Rebekah terlihat begitu bergairah dengan memamerkan sebotol gelar bir ukuran besar.
"Ini pengalaman terburuk dalam hidup saya melihat. Sebelum pertandingan pun, polisi sudah menembakkan gas air mata. Padahal menurut saya, itu tak semestinya dilakukan karena tidak terjadi apa-apa saat itu," katanya.
Dua suporter kini dalam keadaan kritis. Para pemain Inggris berharap suporter yang kritis segera pulih. Ini tidak terlepas dari penutupan pintu stadion sehingga fan Inggris tak bisa juga mengalami sesak napas.
Tak hanya Rebekah. Istri Joe Hart, Kimberly Crew, juga melihat pertandingan ini di stadion.
Hart sempat mengkhawatirkan istrinya, sebelum mendapatkan jaminan bahwa para WAGs (wife and girlfriends) aman.
Baca Selengkapnya Hanya di HARIAN SUPER BALL, Senin (13/6/2016)
Sumber: TRIBUNNEWS.COM