![]() |
Warga bertahan di depan rumah mereka yang tergenang banjir di Desa Sukorejo, Grobogan, Jawa Tengah, Senin (10/10). Intensitas hujan yang tinggi pada Minggu (9/10) malam menyebabkan beberapa tanggul di tiga aliran sungai setempat jebol dan membanjiri sejumlah desa. (Foto: Antara/Aji Styawan) |
BENCANA ALAM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat mendata jumlah warga yang terdampak banjir di Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, sebanyak 36.918 jiwa.
"Itu laporan sementara yang kami terima dari tim BPBD Kabupaten Sumbawa Barat pagi ini," ungkap Kepala BPBD Nusa Tenggara Barat (NTB) Mohammad Rum di Mataram, Rabu (1/2).
Banjir di Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, terjadi sejak Selasa (31/1), sekitar pukul 14.00 WITA dan masih merendam rumah warga hingga Rabu (1/2). Namun tidak ada ada korban jiwa dan pengungsian akibat bencana tersebut.
Puluhan ribu warga terdampak banjir tersebar di Kelurahan Bugis sebanyak 1.328 kepala keluarga (KK) atau 4.838 jiwa, Kelurahan Arab Kenangan 798 KK atau 4.838 jiwa, dan Kelurahan Kuang 1.854 KK atau 6416 jiwa.
Sementara di Kelurahan Menala sebanyak 1.882 KK atau 6554 jiwa, Kelurahan Sampir 1.252 KK atau 4266 jiwa, Kelurahan Dalam 1.216 KK atau 4.477 jiwa, Desa Sermong 328 KK atau 1.078 jiwa, Desa Temekan 335 KK atau 1107 jiwa, dan Desa Sapugara Bree 965 KK atau 3.344 jiwa.
Dari laporan yang masuk BPBD NTB, kata Mohammad Rum, hujan masih turun di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat dengan intensitas rendah.
Ketinggian air hingga kini masih bervariasi di semua wilayah yang tergenang banjir, mulai dari 35 centimeter hingga 1 meter.
"Hanya wilayah Desa Sapugara belum bisa dilalui karena ketinggian air hingga 1 meter," ujarnya.
Tim BPBD masih terus memantau kondisi banjir dan memberikan pertolongan bagi korban. Upaya tersebut dilakukan bersama anggota TNI dan Polri beserta instansi lainnya.
BPBD NTB segera menyalurkan bantuan logistik, terutama kebutuhan pangan dan kebutuhan hidup lainnya.