-->

Friday, 10 November 2017

Kisah Petrus, Penembakan Misterius di Era Orde Baru

Sumber Gambar: Historia.id

PERISTIWA - Operasi “pembasmian” preman pernah terjadi pada zaman Orde Baru ketika Presiden Soeharto berkuasa. Operasi tersebut dinamakan Petrus atau Penembakan Misterius. Lantas bagaimana kisah Petrus ini terjadi?

Kisah mengenai Petrus pernah diungkapkan oleh Ian Wilson pada tulisannya yang berjudul “The Rise and Fall of Political Gangster” dalam buku “Problems of Democratisation in Indonesia: Elections, Institutions and Society”. Selain itu cerita mengenai Petrus juga pernah diulas oleh Historia.id pada Senin 20 Desember 2010.

Ketika operasi Petrus terjadi di tahun 1980an, sejumlah pentolan preman ditangkap dan dihabisi nyawanya. Sang eksekutor tidak segan untuk menembak mati, siapa pun yang telah diduga sebagai Gabungan Anak Liar (Gali).

Tak ayal berita di media masa yang terbit ketika itu, hampir seluruhnya menyajikan penemuan mayat bertato dengan kepala atau dada tertembus peluru. Kemudian mayat-mayat pentolan preman itu digeletakkan di bantaran kali, di pinggir toko, atau di semak-semak.

Lantas apa tujuannya? Tentu saja tujuannya agar menjadi pelajaran bagi preman lain untuk segera “insyaf” dan meninggalkan aktivitas dari dunia premanisme. Hanya saja tidak semua pihak sependapat dengan operasi Petrus ini.

Sejumlah organisasi dari dalam dan luar negeri menyoroti munculnya aksi Petrus yang dianggap sewenang-wenang. Namun dibalik kritikan yang muncul, operasi Petrus yang dilakukan dianggap lebih efektif untuk menimbulkan efek jera bagi para penjahat “kerah dekil” pengacau keamanan.

 Sumber Berita 


 

Delivered by FeedBurner