Jakarta - Jalur lintas Riau-Sumatera Barat putus total akibat diterjang banjir di Desa Kota Baru, Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Hujan lebat yang mengguyur daerah itu sejak tiga hari terakhir membuat aliran sungai meluap hingga menutupi badan jalan setinggi 1 meter. Pengendara terpaksa mengalihkan rute ke jalur Kuantan Singingi-Kiliran Jao sebagai jalur alternatif.
Warga Bukittinggi yang menghabiskan waktu liburan di Pekanbaru mengaku terpaksa lewat lintas Klirian Jao, Sijunjung, untuk balik kampung lantaran banjir di Pangkalan tidak kunjung surut. Meski lebih jauh, kata dia, tidak ada pilihan lain baginya agar sampai ke Bukittinggi.
"Cukup jauh memang, jalannya memutar selisih waktu empat jam lebih lama dari jalan biasa," ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan warga Bukittinggi lainnya, Eri Edwar. Setelah mendapat informasi banjir semakin tinggi, dia pun memilih jalur Taluk Kuantan-Kiliran Jao. "Habiskan waktu kurang lebih sepuluh jam sampai di Bukittinggi, tapi tak masalah, yang penting sampai," katanya.
Sedangkan warga Pekanbaru, Rozita, yang terjebak macet di lokasi banjir menyebutkan luapan air semakin tinggi hingga turut merendam ribuan rumah warga sekitar. Rozita yang berniat ke Bukittinggi pun tidak bisa memutar kendaraan balik ke Pekanbaru karena macet sudah terjadi cukup panjang di badan jalan. Rozita mengaku sudah terjebak macet akibat banjir sejak pukul 23.00 tadi. Namun, hingga pagi, air tak kunjung surut.
"Mobil sudah terkepung banjir, jalur sebelumnya dekat jembatan juga sudah terendam," tuturnya melalui pesan WhatsApp.
Pantauan di lapangan, kata dia, air semakin tinggi hingga dada orang dewasa. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Limapuluh Kota sudah mulai mengevakuasi warga.
Sumber: TEMPO.CO