SELEBRITI - Ahmad Dhani kabarnya telah dipecat dari posisinya sebagai Wakil Ketua PP Lesbumi (Lembaga seniman budayawan muslimin Indonesia) NU Periode 2015-2020.
Berita tersebut dibenarkan oleh Ketua PP Lesbumi NU KH Agus Sunyoto. Menurut Agus, Dhani didepak dari posisinya bukan saja karena pernyataanya di twitter baru-baru ini mengenai Hadratusy Syekh Hasyim Asy’ari sang pendiri NU, akan tetapi karena sikap suami Mulan Jameela tersebut dianggap sudah tak lagi sesuai dengan nilai-nilai Lesbumi dan NU.
Dhani belakangan memang banyak menjadi sorotan publik. Paling terakhir, ia membikin heboh lantaran dianggap menyamakan Hadratusy Syekh Hasyim Asy’ari dengan petinggi FPI Rizieq Shihab.
Ia juga sempat dikabaran tersangkut kasus makar. Dhani harus diamankan oleh pihak kepolisian dan menjalani sejumlah pemeriksaan pada Jumat (2/12/2016) yang lalu.
Sebelumnya dia juga dia menjadi sorotan karena orasinya pada aksi yang digelar pada Jumat (4/11/2016). Pada orasinya tersebut, Dhani melontarkan kata-kata yang kurang patut tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Banyak sikap dia yang bikin dipecat. Salah satunya saat orasi (terkait dugaan penghinaan Kepala Negara). Itu masalah hukum kita gak mau bermasalah dengan hukum,” kata KH Agus Sunyoto, Jumat (9/12/2016), dikutip dari tribunnews.com.
Ia juga menjelaskan jika Lesbumi NU tidak akan memberikan bantuan hukum apapun kepada Dhani.
“Masalah ini tidak kita bantu, karena di NU sudah jelas. NU identik dengan santri, bahwa para santri harus menghormati pemimpin itu masalah moral, tak boleh merendahkan,” kata Agus Sunyoto.
Disamping itu, Agus menyatakan jika sejak dialntik setahun yang lalu, Dhani tidak pernah aktif di organisasi. Ia menyatakan jika Dhani belum memberikan kontribusi apapun kepada Lesbumi NU.
“Selama ini tak pernah aktif. Ditelpon saja gak nyambung,” ujarnya.
Lesbumi merupakan lembaga seni-budaya yang di usung oleh NU pada tahun 1950-1960-an. Di lembaga itu para seniman dan budayawan muslim NU berkumpul. Lembaga ini sempat stagnan hingga pasca pemerintahan Soeharto.
