![]() |
Ilustrasi: smart money.co |
TIPS - Musim hujan di akhir tahun identik dengan musim nikah. Artinya, pada akhir tahun ini akan banyak undangan pernikahan yang datang. Bahkan dalam seminggu bisa lebih dari satu undangan yang dikirim ke rumah.
Dengan begitu, maka bertambah juga pengeluaran setiap minggunya untuk memberi sumbangan atau sekadar membeli kado. Namun, saat tidak ada uang maka hal itu akan menjadi kendala.
Selain itu, ternyata banyak yang harus dipersiapkan, di luar uang sumbangan dan kado. Kita juga harus mempertimbangkan ongkos atau biaya bensin, apalagi, kalau undangan tersebut datang dari luar kota.
Perencana Keuangan Andi Nugroho mengatakan, jika demikian maka undangan yang datang dapat dipilah menurut skala prioritas. Tidak semua undangan pernikahan didatangai. Dengan demikian, maka kita dapat mengurangi pengeluaran setiap minggunya.
"Itu baru kalo kondangannya di dalam kota. Kalo di luar kota tentu lebih banyak lagi biayanya. Maka dari itu bila ternyata budgetnya terbatas, saya tidak menyarankan seseorang untuk hadir di setiap undangan. Tapi dipilih yang paling tidak enak untuk tidak hadir. Kalau memang akan memberi amplop bisa dititip aja ke yang datang," ungkapnya kepada Okezone.
Dirinya mengungkapkan, dana darurat sangatlah penting untuk saat seperti ini. Oleh karenanya, ia selalu menyarankan untuk menyimpan 10% dari penghasilan untuk dana darurat. Karena tidak perlu alokasi tabungan sendiri untuk budget kondangan cukup dengan dana darurat tersebut.
"Kalau menurut saya enggak perlu disiapkan pos pengeluaran spesial. Paling bisa diambilkan dari pos dana darurat yang sebesar 10% dari pengeluaran tiap bulannya," tukasnya. (ulf)
(rhs)
Sumber Berita