-->

Friday, 17 November 2017

INSPIRASI BISNIS: Tak Perlu Malu Jualan Gorengan di Musim Hujan, Catat Cara Usahanya!

EKONOMI - Disadur dari buku ‘Top 50 Bisnis Rumahan Super Tajir’ terbitan pertama tahun 2014, berikut memulai bisnis gorengan.
A. Peluang Bisnis
Gorengan sering dipilih sebagai teman minum kopi atau pengganjal perut di kala lapar. Jenisnya yang beraneka ragam juga menjadi daya tarik tersendiri.
B. Persiapan Memulai Bisnis
1. Mencari produsen yang mampu meamasok bahan baku dengan harga yang bersaing.
2. Membeli perlengkapan untuk menggoreng.
3. Mengetahui cara mengolah bahan baku sehingga mampu menghasilkan gorengan yang renyah dan nikmat.
C. Strategi Bisnis
1. Produksi gorengan secukupnya untuk awal-awal sampai anda bisa memperkirakan penjualan rata-rata setiap harinya.
2. Selain menjual sendiri, anda dapat menitipkan gorengan di warung-warung maupun sekolah di sekitar tempat usaha.
3. Promosikan gorengan anda ke warga sekitar dengan memberikan contoh produk gratis.
4. Jaga kualitas dengan tidak menjual kembali gorengan sisa kemarin.
5. Untuk memenangkan persaingan dengan usaha sejenjis, sebisa mungkin anda menjual gorengan dengan jenis yang lebih bervariatif.
6. Jagalah kebersihan tempat usaha dan sekitarnya.
D. Hambatan Bisnis
1. Jika pembeli sepi, gorengan yang telah siap jual akan terbuang percuma.
2. Naiknya beberapa bahan pokok, seperti minyak goreng, membuat anda terpaksa menaikkan harga gorengan. Hal ini dapat menurunkan daya beli masyarakat.
E. Tips Sukses
1. Selalu Berinovasi dalam menciptakan gorengan yang lebih variatif.
2. Menggunakan minyak goreng dengan kualitas baik (bukan curah) sehingga menghasilkan gorengan yang lebih gurih.

F. Perhitungan Bisnis

INVESTASI AWAL
Kompor gas + tabungRp750.000
Peralatan masakRp500.000
GerobakRp1.000.000
Kantong plasticRp50.000
Kertas bekasRp50.000
Bahan bakuRp50.000
Minyak gorengRp50.000
Total Investasi awalRp2.450.000

Masa manfaat peralatan adalah 3 tahun atau 36 bulan dan memiliki nilai residu sebesar Rp100.000. Biaya penyusutan per bulan adalah (Rp2.250.000-Rp100.000):36 dibulatkan menjadi Rp60.000 per bulan.
Target penjualan per hari 150 buah dengan harga satuannya Rp600. Jadi Omzet per bulan adalah 150xRp600x30 = Rp2.700.000.

BIAYA OPERASIONAL
Biaya bahan bakuRp750.000
Biaya perlengkapanRp100.000
Biaya penyusutan peralatanRp60.000
Biaya lain-lainRp50.000
Total biaya operasionalRp960.000


Analisis BEP (Break Even Point)
Omzet Rp2.700.000 dengan total biaya operasional Rp960.000 mencatat laba sekira Rp1.740.000. Sedangkan prediksi balik modal sekira 1,4 bulan.
Sumber Berita
 

Delivered by FeedBurner